nyata-nyata cerita fiksi

Labels:
Ia pernah membaca dan mendengar nasehat mengenai hal yang ini. Pertama dari saudarinya berupa pesan singkat di Facebook yang berisi sebuah link. Dan selebihnya adalah canda-canda dari saudaranya yang walaupun ringan namun benar isinya. Dan hari ini, disela-sela obrolan hangat bersama seorang ikhwan dalam sebuah acara di lab fakultas ekonomi Tokyo lantai dua, Kunisada kembali mendapat nasehat yang datang bagai tanparan -mengutip istilah Manager Informasi LSK- tetap diwajahnya. Bukan sebagai nasehat langsung dari seseorang, melainkan ibarat nasehat langsung dari Pencipta orang-orang.

Kunisada kunisada. Kunisada yang pertama adalah nama keluarga, sedang Kunisada yang kedua adalah nama panggilan. Seperti layaknya orang Jepang, Kunisada tak memiliki nama tengah. Karena sama persis maka Kunisada Kunisada akan terlihat sungguh apik jika ditulis dalam huruf Kanji.

Obrolannya terhenti sesaat karena ia dan akh Romadhon –secara hampir bersamaan- menundukkan kepala dan bahu pertanda memberi penghormatan kepada seorang akhwat yang mau lewat. Namun beberapa detik setelah itu justru mereka mendengar sapaan yang begitu asing didengar.

“Salam Facebook”

Ya, memang sang akhwat mengucapkan kata-kata tersebut. Akh Romadhon hanya tersenyum dengan senyum khasnya ketika mendengar perkataan sang akhwat. Namun Kunisada benar benar terkejut, seperti terkejutnya ia ketika melihat Gerbang Merah terkunci pada hari pertamanya kuliah yang berarti “kau tak akan bisa masuk kali ini” beberapa tahun yang lalu. Seakan tak percaya ia lalu menanyakan nama sang akhwat kepada akh Romadhon karena ia tak sempat mengamati wajah akhwat itu.


Dengan sedikit penekanan Akh Romadhon Apdani yang memiliki nama asli Amane Adachi memberitahukan nama sang akhwat. Adachi justru tak percaya bahwa Kunisada tak mengenal akhwat itu, tapi ia urungkan niat untuk menjelaskan lebih lanjut karena masih sibuk dengan apa yang dipikirkannya. Akhwat tersebut adalah kakak kelasnya yang seingatnya tidak pernah menegur selain dengan salam -Assalamualaikum- dan atau langsung menyebut namanya. Tetapi kenapa kali ini beliau justru menegurnya dengan kata “Salam Facebook”? Pertanyaan itu terus terngiang di kepala Kunisada.

Pikirannya terus berkutat akan hal tersebut sampai ia turun ke lantai dasar gedung berlantai banyak itu. Dengan berjalan kaki ia menyusuri bundaran Facultas ekonomi yang tepat berada di samping gedung General Library yang besarnya melebihi gedung fakultas tempat diadakannya acara seminar Financial Revolution yang baru saja ia ikuti. Kusinada mulai mencari-cari jawaban dari pertanyaan “kenapa” yang dari tadi berusaha dipecahkannya sambil terus berjalan lurus bersama Adachi. Tanpa disadari ia sekarang telah berada di depan bangunan berwarna merah berupa pintu gerbang ala Jepang yang biasa dikenal dengan nama The Red Gate University of Tokyo. Kusinada terbengong bengong sejenak tidak sadar akan posisinya sekarang.


Namun tentu saja ia langsung sadar kembali begitu dikejutkan dengan cara spektakuler oleh Adachi yang membuatnya terlonjak gelagapan. Pikirannya masih tak bisa lepas dari pertanyaan itu. Ini menjadi masalah yang tidak sepele karena ia tau bahwa –baik sengaja ataupun tidak- panggilan tersebut telah menterjemahkan kondisi dirinya saat ini. Ia ingat betul bahwa

“Seseorang akan dikenal dengan apa yang biasa ia lakukan, yang biasa bersedekah akan dikenal dengan sedekahnya, yang biasa menolong akan dikenal dengan pertolongannya”

Lalu apakah ini berarti bahwa ia, Kunisada mulai dikenal dengan kegemarannya mengakses situs jejaring sosial itu?



gambar :
http://fukutake.iii.u-tokyo.ac.jp/english/images/fclt_ne-akamon-01b.png
http://www.e.u-tokyo.ac.jp/utipe/images/map.gif
3 comments:

Bismillah...

Yaa Allah, jadi yang pake ID Pelukis Makna ant akh...afwan salah tebak.

Waduh, kaget juga kalo salam yang dapat membuat bergetarnya 'arasy, salam yang dapat menyejukkan jiwa, dan salam yang menjadi identitas para du'at diganti dengan salam yang tak bermanfaat bahkan jauh dari pada itu... mengingatkanku kembali pada sebuah ayat dalam QS.Al-AN'Am cuma lupa ayatnya.


ehem... yg ngetop karna fesbuk ni yaa critanya hoho... dhz jak dibilank selebriti dunia maya same pak kunisada.. is is is... takpelah.. keren kayaknye :p


@ bang roni : bang kok sepatah kata mutiara diatas tau kah punya sapa? lupa ana dah cari2 buka2 buku referensi pun masih ngga ktemu

@ saudari : itukan dulu dinz, skarang kan dah bermetamorfosis dah ^_^ ye kan?


Post a Comment

Tinggalkan Pesanmu

Followers


The Fellowship of Blog

Recent Posts

Recent Comments