Mimpi Gue Nih

“Tuliskan mimpimu dengan pensil dan berikan penghapusnya pada ALLAH…izinkan DIA menghapus bagian yang salah dan menggantikannya dengan sesuatu yang lebih indah….”

Wow subhanallah tulisan ini begitu menginspirasi

Beberapa hari yang lalu saya berjanji kepada yang saya hormati Dini Haiti Zulfany untuk membahas kalimat di atas. Nah saya harap dengan postingan ini janji saya dapat tertunai dan tentunya dapat bermanfaat buat beliau serta buat pembaca yang laen.

Sejatinya saya sungguh sangat setuju dengan tulisan ini, namun memang ada yang dikhawatirkan khususnya perihal penghapus yang dimaksud dalam kalimat tersebut. Sebab akan sangat fatal jika mendefinisikan penghapus sebagai sebuah perintang atau kegagalan yang dialami. Bahkan apabila kegagalan tersebut terjadi berkali-kali. Karena justru jalan kebenaran adalah jalan penuh rintangan, dan tidak dapat disebut jalan kebenaran jika tidak terdapat rintangan dalam menjalaninya.


Maka, saya pribadi mengusulkan untuk mendefinisikan penghapus sebagai aturan Allah yaitu Al Quran dan Hadits. Nah dengan sangat pasti aturan Allah akan menghapus segala mimpi yang mampu diimpikan oleh seorang muslim jika memang tidak sesuai dengannya.

Sebuah mimpi (baca : cita-cita) harus dikejar dengan sekuat tenaga bahkan dengan nyawa sekalipun. Untuk itu kita tidak boleh sembarangan dalam menentukannya. Saya tidak perlu menjelaskan mimpi apa yang paling layak bagi seorang muslim karena saya yakin dengan pemahaman masing-masing anda dapat mendefinisikannya. Nah apabila dalam perjalanan terjadi suatu peristiwa yang sungguh di luar rencana, maka kita jangan sampai menjadi orang yang lemah yang berkata, “Wah ini memang kehendak Allah sebaiknya kita mencari mimpi yang lebih sesuai, ini ketentuanNya kita bisa berbuat apa”


Sebaliknya kita justru harus berkata, “saya tidak akan menyerah, mimpi saya harus terwujud”

Ya anda tidak salah baca, memang saya menulis kata “harus” disitu. Hal ini tidak akan menjadi hal yang benar jika anda tidak terlalu yakin akan kebenaran mimpi anda tersebut. Karena memang tidak terlalu pintar jika ada seseorang yang ragu akan kebenaran mimpi(sekali lagi baca : cita-cita)nya sendiri. Untuk itu adalah sebuah keharusan untuk membuat mimpi dengan landasan yang kuat dan tak tergoyahkan yaitu Al Quran dan Hadits.

Nah jika itu yang anda lakukan maka tidak akan ada lagi pernyataan dalam diri “wah kenapa banyak sekali rintangan, mungkin memang Allah tidak menginginkan saya mencapai mimpi ini”, sekali lagi pernyataan ini benar benar tidak pintar. Jangan sampai anda menyatakan pernyataan yang sama. Tidak ada kata henti atau pun sejenisnya bagi kebenaran. Jadi pastikan bahwa mimpi yang ingin anda capai tersebut adalah benar.

Memang kita harus menyediakan ruang bagi ketentuan Allah yang dengan pasti lebih baik bagi kita walaupun berbeda dengan perencanaan. Namun hal tersebut membuka ruang evaluasi ditataran perencanaan, bukan pada hal fundamental seperti pengganti arah perjalanan yaitu mimpi itu sendiri. Oleh karena itu entah kali keberapa saya mengingatkan ini kepada anda, “JANGAN SEMBARANGAN MEMBUAT MIMPI”, pastikan mimpi anda adalah benar adanya lalu perjuangkan hingga harus berkorban nyawa sekalipun bahkan lebih dari itu jika bisa. OK mungkin cuma ini yang bisa saya dituliskan sementara ini, mohon masukannya jika ada yang memiliki konsep yang berbeda.

Smangat Menggapai Mimpi ^_^
1 comments:

first of all, thanks a bunch to make this post.

second of all, so actually it's just about perception ya :) means, nothing wrong to the inspirational sentence, asalkan memaknainya juga tidak salah. much more inspirational, then..

third of all, yeah jika hidup tidak dibawa dengan mimpi, gimana bisa sukses? bermimpilah, maka Tuhan akan memeluk mimpimimpi itu, tulis Andrea Hirata. Why? Yeah, karna mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia, nyanyi Nidji.

dan hingga hari ini, ada 33 postingan berlabel dream di blog saya. bolehkah saya menjadikannya sebagai sebuah indikator: saya memiliki banyak mimpi, bahkan lebih dari 33.

the last of all, mimpi mah bolehboleh aja, ngimpi yang jangan hehe.


Post a Comment

Tinggalkan Pesanmu

Followers


The Fellowship of Blog

Recent Posts

Recent Comments