Hatiku Hatimu

Labels:
Kita telah berulang kali dikabari agar membiasakan diri untuk mempertajam kepekaan hati. Tidak dengan membicarakannya atau hal hal sejenis itu. Namun dengan menghindarkan dari berbagai perbuatan dosa yang mampu menutupi permukaan hati dengan bercak bercak hitam. Bercak bercak dosa tersebut akan menghalangi cahaya Allah untuk masuk ke dalam diri kita.

Ingatlah peringatan yang diberikan kepada kita bahwa sesungguhnya dosa dosa kecil itu sungguh melenakan. Walau tidak besar namun jika dilakukan berulang ulang maka akan berdampak mengejutkan. Jangan bertanya kapan anda akan terkejut. Karena saya rasa keterkejutan itu akan hadir kelak bukan di dunia ini. Tetapi muatan penting dari nasihat tersebut adalah agar kita senantiasa mengevaluasi diri, setiap detik waktu kita, setiap ragam tingkah kita.

Memang sekilas hal ini bukan perkara besar atau sering diremehkan. Maksud saya dengan diremehkan adalah didengarkan lalu tidak dilakukan. Atau melakukan dengan gencar pada satu waktu lalu meninggalkannya pada waktu yang lain. Terlihat remeh itulah tantangan sebenarnya dalam beramal. Dalam amal yaumiyah yang sudah umum dilakukan, kita dianjurkan untuk bermuhasabah diri setiap harinya. Lalu contoh dari Rosululloh berupa membiasakan diri dengan beristighfar adalah bentuk lain yang lebih dahsyat daripada itu. Dengan begini maka ada sebentuk anugerah berupa kebersihan hati seorang mukmin yang akan kita rasakan.


Hati yang didamba adalah hati yang bergetar ketika mendengar nama Illahnya. Lalu memiliki kekuatan yang sungguh besar untuk menghindarkan pemiliknya dari berbagai kebodohan yang biasa dilakukan oleh manusia. Hati ini tidak akan tinggal diam. Bahkan sebelum kita memasuki area abu abu, hati yang bersih akan mengingatkan dengan peringatan yang jelas. Apatah lagi bila kita bicara mengenai area yang jelas-jelas berwarna hitam. Benarkah ada yang tidak ingin memiliki hati selembut ini.

Tahukah anda bahwa dosa akan membawa kegelisahan? Sadari bila ada kegelisahan yang menghampiri maka bersegeralah untuk beristighfar dan mengevaluasi diri. Jangan mulai atau mencoba untuk mengabaikan kegelisahan ini. Adalah akhir yang buruk bila hati menjadi hati yang beku, menjadi keras dan tak mampu merasa. Berlindunglah kepada Allah agar dihindarkan dari malapetaka kebekuan hati.

Seorang mukmin memang memiliki ciri khas berupa hati yang lembut. Mereka mampu merasakan apa apa yang tidak mampu dirasakan oleh manusia lainnya. Dengan hati itu mereka lebih dekat kepada Robb mereka. Dan dengan hati itu pula mereka dimuliakan di dunia dan dimuliakan di akhirat.
0 comments:

Post a Comment

Tinggalkan Pesanmu

Followers


The Fellowship of Blog

Recent Posts

Recent Comments