Rasa Khas Kebaikan

Labels:
Ciri yang melekat dari dulu hingga sekarang pada jalan yang benar, dan bahkan akan terus melekat padanya hingga akhir masa adalah cobaan yang berat. Berbagai cobaan akan terus mendampingi bagi siapa saja yang berjalan melalui jalur nan mulia ini. Tak perduli siapa anda -karena ini adalah sunnatullah- maka anda pasti menemuinya, mengenal rasa perihnya dan akan menundukkannya jika anda bersabar dan dapat terus sabar dalam kesabaran.

Lalu jika anda lupa maka anda dapat segera saja tau dengan merasakan cobaan-cobaan itu. Jikalau anda masih bergelut dengan cobaan yang mendera, yang bahkan menguras begitu banyak sumber daya maka bisa jadi anda masih berjalan pada jalan yang benar. Namun jika saja cobaan itu tidak lagi anda rasakan setiap detiknya, dan bahkan telah digantikan dengan sedikit kesenangan yang berulang, atau justru mewujud limpahan kenikmatan dunia yang anda gandrungi, ada baiknya untuk mulai mengontrospeksi. Karena satu hal yang pasti, bahwa jalan menuju akhir yang baik tiada dihiasi kecuali dengan aral berduri. Dan jalan yang diliputi kemudahan serta kesenangan selalu berujung pada kesudahan yang buruk.

Amal yang kecil akan dikelilingi dengan cobaan cobaan yang tidak terlalu besar, hingga banyak pula manusia manusia yang mampu melakukannya. Akan tetapi sebagian manusia tidak mencukupkan diri dengan hal hal kecil seperti itu. Maka –walaupun diselimuti dengan rasa takut yang tidak mudah diatasi- mereka tetap maju tanpa ragu menghadapi berbagai cobaan yang bahkan dengan mendengarnya saja sudah cukup membuat orang orang kerdil berbalik arah.

Dan kita sebagai orang yang senantiasa bercita-cita menjadi bagian dari shaf para mujahid, hendaknya tidak menggolongkan diri ke dalam golongan orang orang kerdil itu. Ambillah baju zirah lalu maju tanpa ragu walau rasa takut teramat sering menggoda dan mengajak untuk mencari jalan lain yang terlihat lebih mudah dilalui. Jangan menyia-nyiakan raga ini hingga menjauh dari luka-luka bahkan tebasan pedang sekalipun. Debu dan keringat bukanlah hal yang patut membuat lidah yang selalu melantunkan ayat-ayat suci, berubah menjadi lidah yang berkeluh kesah.

Wahai saudaraku seiman, mari kita berbaris pada shaf terdepan dan takut berada pada shaf belakang. Mari kita berlomba membuat karya besar di hadapan Robbul Alamin, dan mari kita berlomba mengejar syurgaNya.


1 comments:

syurga itu hanya diperuntukkan bagi orang-orang mukmin...hanya untuk orang-orang mukmin...subhanallah...masukkanlah kami ke dalam Surga-Mu karena Rahmat-Mu Ya Allah


Post a Comment

Tinggalkan Pesanmu

Followers


The Fellowship of Blog

Recent Posts

Recent Comments