Untuk menambah guratan makna dalam hari bahagia kedua saudari ini maka saya akan nyumbang sebuah nasehat buat perenungan. Nasehat ini adalah salah satu puisi yang udah lama banget saya posting Kemudian.com tentang milad. Saya menulisnya bertepatan dengan Milad saya yang ke 22. Namun mengingat isinya yang pas banget so ngga ada salahnya kembali saya hadirkan di sini. Baiklah ini dia sesajaknya, walau ngga terlalu bagus, tapi moga-moga aja bermanfaat.
Selamat Milad Buat Mia dan Kak Mimi semoga Kerahmatan Allah selalu terlimpah untuk keduanya.
HARI INI
telah banyak tinta ditoreh
entah berapa yang tersisa
22 lembar kini ditutup
tiada mungkin surut kembali
sia-sia duka dan sesal
apalagi bahagia sebab bangga
ada lembar baru menunggu
masih putih lagi bersih
menanti pena peka warna
ingat-ingat sejarah lalu
disitulah peraduan hikmah
jangan sekali terlena masa
masa masing-masing kita
pasti habis pada akhirnya
ungkapan hati 1 September 2008 tepat 1 Romadhon, milad ke 22
April 30, 2009 at 7:47 PM
waah..met Milad ya buat mbak Mia & kak Mimi, semoga keberkahan selalu melimpahi setiap langkah yang akan dituju..
Post a Comment